Pelipat Suara Demo Di Medan Karena Belum Dibayar

Pelipat Suara Demo Di Medan Karena Belum Dibayar

Baru-baru ini, video tentang ribuan pelipat surat suara Pemilu 2024 Demo di Medan yang berunjuk rasa karena belum menerima pembayaran mereka menjadi viral. KPU Medan segera memberikan tanggapan setelah video tersebut menyebar luas. Ternyata, peristiwa itu terjadi di Gudang Logistik KPU Medan.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @suararakyatmedan, terlihat para pekerja berkumpul di gudang logistik KPU di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan pada Jumat (26/1/2024). Aparat kepolisian tampak berjaga-jaga di sekitar gudang logistik untuk menjaga kerumunan massa tersebut.

Lebih lanjut, dalam narasi video tersebut disebutkan bahwa seorang pekerja bernama Nike mengungkapkan bahwa mereka telah melipat surat suara sejak tanggal 6 hingga 18 Januari 2024. Para pekerja kemudian meminta agar upah mereka segera dibayarkan sesuai dengan kesepakatan pembayaran perhari. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian pembayaran tersebut.

Ketua KPU Medan Membantah Pelipat Suara Demo Di Medan

Namun, Ketua KPU Medan, Mutia Atiqah, membantah adanya video viral tentang warga yang berunjuk rasa. Menurutnya, kerumunan tersebut terjadi karena hari itu merupakan jadwal pembayaran bagi 1.200 pekerja yang melipat surat suara Pemilu. Mereka dibayar sebesar Rp 350 untuk setiap lipatan surat suara legislatif dan Rp 250 untuk surat suara calon presiden. Mutia menjelaskan bahwa pembayaran baru dapat dilakukan pada tanggal 26 Januari 2024.

Sementara itu, di Kabupaten Indramayu, seorang petugas pingsan saat sedang melipat surat suara Pemilu 2024 di Gudang Logistik KPU 1 di Desa Kongsijaya, Kecamatan Widasari. Tim Sidokkes Polres Indramayu segera memberikan penanganan medis. Petugas yang pingsan tersebut bernama Djaja Rianto, seorang warga Desa/Kecamatan Sindang.

Menurut Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, Djaja mengalami kepala pusing, mual, dan pingsan setelah meminum kopi panas. Tim medis Dokkes Polres Indramayu segera memberikan pertolongan pertama dengan memberikan terapi oksigen dan obat-obatan untuk mengatasi kondisinya. Setelah mendapatkan perawatan medis tersebut, kondisi kesehatan Djaja mulai membaik dan dia dapat kembali beraktivitas.

Tindakan medis yang diberikan oleh Polres Indramayu merupakan bagian dari upaya mereka untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada para petugas yang terlibat dalam pelipatan surat suara Pemilu 2024. Polres Indramayu menangani kondisi kesehatan Djaja dengan cepat dan efektif, sesuai dengan komitmen mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para petugas yang terlibat dalam proses pemilu.

Dalam kedua peristiwa ini, terlihat betapa pentingnya peran para pekerja dalam menjalankan proses pemilu. Mereka adalah tulang punggung yang memastikan setiap suara terhitung dengan baik. Namun, masih ada tantangan dan kesulitan yang harus dihadapi, seperti masalah pembayaran dan kesehatan. Semoga pihak terkait dapat segera menyelesaikan masalah ini dan memberikan apresiasi yang pantas kepada para pekerja yang telah bekerja keras.

BACA JUGA : Stiker Beras Bulog Viral Ada Paslon 2 : Gibran Siap Samperin